Jumat, 15 Januari 2010

Penjara bintang 5 dan century (lagi)

Akhir-akhir ini kalau kita melihat televisi apalagi berita pasti tidak terlepas dari masalah rapat pansus century yang oleh beberapa stasiun tv disiarkan secara langsung sehingga masyarakat dapat mengikuti perkembangan kasus tersebut dan dalam beberapa rapat pansus kemarin dipanggil beberapa saksi penting dan sangat ditunggu keteranganya untuk di dengar yaitu wakil presiden Boediono dan Menkeu Sri mulyani. dari rapat tersebut seperti biasa para anggota pansus mencercar berbagai pertanyaan kepada para saksi tersebut malah ku anggap mereka seprti memperlakukan saksi seperti sudah menjadi seorang tersangka dengan bertanya menggunakan intonasi yang tinggi dan seperti memaksakan pendapat tapi tak apalah karena mungkin itu adalah cara kritis anggota dewan untuk mengungkap sebuah bukti.memang kalau mendengar keterangan dari saksi-saksi tersebut seperti menemui 2 jalan ada yang setuju bank itu berdampak sistemik dan ada pula yang tidak dan menurutku hal itu cukup membingungkan bagaimana para ahli ekonomi bisa berpendapat berbeda padahal mereka tentu memiliki displin ilmu dasar ekonomi yang sama dan menurut saya masalah sistemik atau tidak bank tersebut memang harus dilihat bukan hanya dari data statistik kuantitatif tapi juga dari data kualitatif nya karena memang kondisi di saat bank century itu bangkrut itu bertepatan disaat krisis ekonomi global terjadi,ya tentu saja juga secara kebetulan bangkrut nya bank century di karenakan "perampokan" yang dilakukan oleh pemilik bank century itu sendiri yaitu robert tantular. nah kalau meliat dari sisi itu tentu saja sekali lagi menurut aku bahwa bank century itu pantas diselamatkan dan masalah itu karena "perampokan" bisa dipisahkan dan terbukti robert tantular pun sekarang sudah divonis 5 tahun penjara.well,apapun itu baik perbedaan pendapat atau pandangan sebaiknya memang kasus century ini segera bisa diselesaikan agar tidak semakin memusingkan masyarakat.
Selain century satu lagi masalah yang sampai sekarang ramai di bicarakan yaitu tentang satgas mafia hukum yang melancarkan aksinya dengan mengungkap kasus fasilitas mewah narapidana di penjara,bayangkan saja di dalam penjara ada tersedia kulkas,televisi,AC,dan bahkan alat karaoke. hmmm...kalau begitu sih namanya bukan penjara tapi hotel bintang 5 dan fasillitas tersebut ada di ruang penjara yang di huni oleh pelaku kasus suap BLBI arthalita suryabi atau ayin, penjahat narkoba aling dan artis sinetron yang juga terdakwa pembunuhan lydia pratiwi dan bahkan mungkin di ruang penjara lainya yang di huni oleh penjahat kelas kakap dalam kasus korupsi lainya. salut juga dengan apa yang dilakukan oleh satgas anti mafia hukum tersebut karena walaupun sebetulnya masalah tersebut sudah ada sejak ketika tomy soeharto di penjara namun selama ini hal-hal sepeti itu di biarkan saja. namun yang namanya demokrasi tentu tidak seru kalau ada juga yang malah mencibir hal yang dilakukan satgas tersebut dan mengatakan hal itu hanya cari sensasi saja untuk meningkatkan popularitas presiden sby. yah bisa iya bisa juga tidak hal itu mencari sensasi untuk meningkatkan popularitas atau tidak yang penting apa yang dilakukan positif dan bertujuan untuk membangun bangsa ini, semangat !!

0 komentar:

Posting Komentar